Connect with us

Opini

USAID dan Media Independen: Dengan Syarat?

Published

on

Pada 2023, Reporters Without Borders (RSF) melaporkan bahwa USAID, badan bantuan internasional AS, memberikan dukungan kepada lebih dari 6.200 jurnalis, 707 outlet media non-negara, dan 279 NGO media di lebih dari 30 negara. Dengan begitu banyak penerima manfaat, apakah USAID benar-benar ingin memperkuat kebebasan pers, atau justru membentuk media sesuai keinginan mereka?

Anggaran bantuan luar negeri AS tahun 2025 menyisihkan $268,4 juta untuk mendukung “media independen dan aliran informasi bebas.” Sungguh mulia, bukan? Tapi tunggu dulu, bagaimana caranya mendukung media independen kalau dana tersebut datang dengan harapan tertentu? Apakah kebebasan pers yang dimaksud adalah kebebasan untuk mengikuti narasi yang sudah ditentukan? Atau kebebasan untuk memilih sisi yang tepat dalam kebijakan luar negeri Amerika?

Lebih lanjut, USAID bahkan disebut sebagai donor utama untuk media independen di Ukraina. Di sana, sembilan dari sepuluh outlet media bergantung pada subsidi internasional, termasuk dana dari USAID. Media independen di Ukraina jelas butuh bantuan, tapi adakah yang lebih independen ketika hampir semua pendanaan datang dari luar negeri? Mungkin yang lebih tepat disebut “media asing yang berpura-pura lokal.”

Dengan aliran dana yang begitu besar, kita bisa saja membayangkan betapa mudahnya media untuk mulai “menyesuaikan” pemberitaan mereka dengan harapan donor. Tidak perlu ada tekanan eksplisit. Cukup dengan memberi tahu media bahwa ada jenis topik tertentu yang lebih “diperlukan” dan yang lainnya, yah, sebaiknya dihindari. Sudah cukup untuk mengubah agenda editorial tanpa harus mengatakan sepatah kata pun.

Tentu saja, kita harus berterima kasih atas niat baik USAID, yang berusaha untuk “memperkuat media independen” di tengah negara yang sulit. Tetapi apakah media benar-benar bisa independen jika mereka menjadi tergantung pada dana dari satu pihak? Bukankah itu seperti membeli kebebasan dengan uang, hanya saja harga kebebasan ini mungkin lebih tinggi dari yang kita kira?

Kemudian datanglah keputusan Donald Trump untuk membekukan miliaran dolar bantuan luar negeri, termasuk pendanaan untuk media. Media yang sudah bergantung pada dana asing kini terjebak dalam ketidakpastian. Apakah ini kebebasan yang sejati? Atau hanya kebebasan yang bisa ditarik kapan saja jika narasi tidak lagi sesuai? Media yang terjepit antara kebutuhan akan dana dan keinginan untuk tetap dianggap independen jelas tidak memiliki pilihan banyak.

Dan jika Anda berpikir bahwa USAID akan tetap berada di jalur yang benar, mari kita pikirkan tentang beberapa outlet media yang sekarang mencari pendanaan alternatif. Di tengah kekacauan, ada kemungkinan mereka akan berpaling kepada pihak-pihak yang mungkin jauh lebih berbahaya dalam hal pengaruh. Lebih buruk lagi, mereka mungkin menemukan donor yang lebih siap untuk menawarkan dukungan finansial, dengan harga yang tidak bisa mereka tolak—termasuk harga untuk kebebasan editorial mereka.

Jadi, apakah media ini benar-benar independen? Atau hanya “berpura-pura” independen dengan syarat? Dengan setiap cek dana yang diterima, mereka mungkin harus menyesuaikan sudut pandang dan membiarkan sebagian besar kebebasan editorial mereka menguap begitu saja. Ketika kebebasan itu bergantung pada dana eksternal, maka kebebasan yang sejati tak lagi ada.

Memang, USAID dan lembaga internasional lainnya bisa berargumen bahwa mereka hanya mendukung media yang membutuhkan dukungan di negara-negara yang repressif. Tetapi apakah kita benar-benar percaya bahwa mereka hanya ingin mendukung kebebasan tanpa mempengaruhi narasi? Atau apakah mereka lebih tertarik untuk memastikan bahwa “narasi bebas” yang mereka dukung adalah yang sesuai dengan agenda politik mereka?

Akhirnya, jika USAID begitu peduli dengan kebebasan pers, kenapa mereka tidak memperbolehkan media untuk berdiri di atas kakinya sendiri? Alih-alih memberikan dana besar yang datang dengan harapan dan agenda terselubung, bukankah lebih baik untuk memperkuat struktur media lokal yang benar-benar independen? Jangan-jangan, yang dimaksud “kebebasan pers” oleh USAID adalah kebebasan untuk memilih sudut pandang yang paling cocok dengan kebijakan luar negeri Amerika.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *