Connect with us

Opini

Trump Vs USAID

Published

on

Miliaran dolar telah dicuri dari USAID! Begitu teriak Donald Trump di Truth Social, menuding lembaga bantuan Amerika itu sebagai mesin uang para Demokrat untuk menyuap media agar menulis cerita indah tentang mereka. Politico, The New York Times, bahkan Associated Press, katanya, menerima ‘payoff’ dari pajak rakyat. Sebuah skandal maha dahsyat, katanya. Buktinya? Trump memang tak butuh bukti.

USAID, si tangan panjang kebijakan luar negeri Amerika, kini berada di ujung tanduk. Trump, dengan rencana besarnya untuk mengubur ‘deep state’, telah mengarahkan sekopnya ke lembaga yang selama puluhan tahun sibuk menyebarkan demokrasi ala Washington. Ironi, karena justru USAID yang diduga ikut bermain dalam menjegal Trump lewat impeachment 2019.

Michael Shellenberger, penulis yang menggali keterlibatan CIA dan USAID dalam skenario pelengseran Trump, membeberkan betapa manisnya hubungan lembaga ini dengan proyek-proyek perubahan rezim. OCCRP, lembaga investigasi yang ikut mendorong impeachment Trump, ternyata dibiayai oleh USAID. Jadi siapa yang sebenarnya mengatur narasi? Trump hanya mencoba membalas pukulan.

USAID bukan sekadar lembaga amal yang menyebarkan bantuan kemanusiaan ke negara miskin. Oh tidak, ia adalah “dokter bedah politik luar negeri” yang menentukan siapa yang layak berkuasa dan siapa yang harus terguling. Sejarah mencatat jejaknya di berbagai belahan dunia, dari Timur Tengah hingga Amerika Latin, mendanai oposisi, mempercantik kudeta, dan merancang kejatuhan rezim yang membangkang.

Tapi sekarang, USAID menghadapi musuh yang tak bisa ditundukkan dengan hibah jutaan dolar atau propaganda media. Trump, si pembawa palu godam populisme, ingin membongkar mesin ini hingga ke baut-baut terkecilnya. Dengan dalih ‘America First’, ia membekukan dana, menutup keran bantuan, dan mengancam akan melikuidasi USAID ke dalam Departemen Luar Negeri. Tak ada lagi pesta.

Media pun ribut. CNN menyebut tuduhan Trump sebagai konspirasi kanan yang tak berdasar, sementara Politico sibuk menyangkal menerima subsidi dari pemerintah. Tapi angka berbicara lain. Publikasi atas dana sebesar $8,2 juta untuk Politico dalam setahun terakhir menambah bumbu pada api yang disulut Trump. Siapa yang sebenarnya membayar berita-berita itu? Jawabannya lebih licin dari belut di lumpur.

Trump melihat ini sebagai kesempatan emas untuk menghancurkan jaringan yang dianggapnya sebagai alat Demokrat. USAID bukan lagi lembaga kemanusiaan, melainkan sindikat yang bekerja di bawah bayang-bayang birokrasi Washington. Sekarang, pertanyaannya bukan lagi apakah Trump akan menutup USAID, tapi seberapa cepat dan seberapa dalam ia bisa menusukkan pisaunya ke jantungnya.

Namun, Demokrat tak tinggal diam. USAID adalah senjata, bukan hanya untuk menyebarkan pengaruh global, tetapi juga untuk memastikan narasi politik di dalam negeri tetap terkendali. Jika USAID lenyap, mereka kehilangan salah satu alat pengendali mereka. Mereka tahu, tanpa USAID, permainan berubah. Dan itu skenario yang tak bisa diterima.

Elon Musk ikut menyiram bensin ke api, menyebut USAID sebagai ‘organisasi kriminal’ yang lebih baik mati saja. Seketika, bayangan perang sipil dalam birokrasi muncul. Jika Trump berhasil memenggal kepala USAID, rantai domino di Washington akan berjatuhan. Tapi jika USAID tetap berdiri, Trump harus menghadapi mesin yang lebih kuat dan lebih berbahaya dari yang ia kira.

Dunia menyaksikan. Negara-negara yang selama ini menikmati ‘kebaikan hati’ USAID kini mulai berpikir ulang. Apakah uang yang mereka terima benar-benar untuk pembangunan, atau sekadar alat untuk menanamkan pengaruh Amerika? Apakah mereka sekadar bidak dalam permainan catur global, di mana USAID mengatur langkah dan Trump berusaha menggulingkan papan?

Tak peduli siapa yang menang, perang ini menunjukkan satu hal: sistem Washington tak sekadar birokrasi biasa. Ia adalah mesin raksasa yang saling mencengkeram, dan Trump berusaha melepaskan bautnya satu per satu. Jika ia gagal, mesin itu akan terus berjalan, melumat siapa saja yang mencoba mengganggu keseimbangan. Jika ia berhasil, Washington tak akan pernah sama lagi.

Trump vs USAID bukan sekadar pertarungan presiden melawan lembaga. Ini adalah pertarungan kekuatan lama melawan arus baru. Ini adalah perang antara mereka yang ingin mempertahankan kendali dengan mereka yang ingin membakar sistem. Dan seperti semua drama politik Amerika, pertanyaannya bukan apakah skandal ini nyata atau tidak, tapi siapa yang menulis naskah akhirnya.

 

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *