Connect with us

Opini

Listrik Eropa Padam, Salah Putin?

Published

on

Malam menyelimuti Eropa dengan kegelapan yang tak terduga, bukan hanya karena matahari merosot, tetapi karena listrik tiba-tiba lenyap dari Spanyol, Portugal, hingga sudut-sudut Prancis. Lampu jalanan mati, kereta terhenti, dan ponsel-ponsel cerdas jadi batu nisan digital. Saya, seperti jutaan lainnya, terpaku pada kekacauan ini, bertanya-tanya: apa yang salah? Tiba-tiba, seperti kilat di tengah badai, sebuah nama muncul di benak kolektif Eropa—Vladimir Putin. Benarkah dia dalangnya, atau ini cuma babak baru dalam teater absurd kita?

Kegaduhan dimulai pada pukul 15:00 waktu setempat, 28 April 2025, ketika listrik padam di Spanyol, Portugal, sebagian Prancis, dan Andorra. Reuters melaporkan bahwa Red Eléctrica, pengelola jaringan Spanyol, hanya menggumamkan istilah samar seperti “oscilasi kuat” tanpa penjelasan yang bisa dicerna akal sehat. REN Portugal menyebut “vibrasi atmosferik terinduksi,” yang terdengar seperti puisi buruk, bukan diagnosis teknis. Hingga 29 April, beberapa wilayah masih gelap, meskipun 62% gardu listrik Spanyol kembali menyala. Tanpa keterangan jelas, X jadi lautan spekulasi, dengan Putin dituduh menyanyikan lagu sabotase dari Kremlin. Saya tergelak—kreativitas kita menjadikan Rusia kambing hitam sungguh tak tertandingi!

Tuduhan ini bukan tanpa akar. Eropa dan Rusia menari tango berduri sejak invasi Ukraina 2022. Eurostat mencatat ketergantungan Eropa pada gas Rusia anjlok dari 40% menjadi 8% dalam tiga tahun, namun trauma krisis energi 2022 masih menghantui. Ingat ketika harga gas melambung dan kita menuduh Moskow memutar keran? Jadi, ketika listrik padam, pikiran kita melayang ke Putin, mungkin sedang menyeringai di balik layar. Tapi, tanpa bukti, ini cuma dongeng yang kita bisikkan untuk menenangkan diri dari kekacauan.

Saya melihat ironi di sini. António Costa dan Teresa Ribera buru-buru membantah serangan siber, menegaskan ini bukan ulah hacker Kremlin. Tapi, pernyataan mereka datang terlambat, setelah X dipenuhi teori konspirasi. The Guardian melaporkan bahwa pemulihan di Spanyol mencapai 50% konsumsi normal pada pukul 17:00, 28 April, namun ketidakpastian awal memicu kepanikan. Saya bertanya, mengapa pemerintah begitu lamban bicara? Kekosongan informasi ini seperti undangan terbuka bagi masyarakat untuk menulis skenario sendiri, dan Putin jadi penutup cerita yang sempurna.

Kembali ke sejarah, Eropa bukan asing dengan pemadaman. Tahun 2003, Italia gelap karena pohon di Swiss tumbang. Pada 2006, Jerman memicu kegelapan lintas negara karena kapal pesiar butuh lewat. Tahun 2021, frekuensi jaringan ambruk dari Kroasia. Semua murni teknis, tanpa bayang-bayang Rusia. Jadi, mengapa sekarang kita menuding Putin? Saya curiga ini soal kenyamanan—lebih mudah menyalahkan musuh lama daripada mengakui jaringan listrik Eropa rapuh seperti kastil pasir di tepi pantai.

Dampak paling parah dari pemadaman ini adalah lumpuhnya kehidupan urban. Bandara Madrid dan Lisbon menunda penerbangan, kereta AVE di Spanyol terhenti, dan metro Valencia mati, menjebak ribuan penumpang. CNN Portugal melaporkan 750.000 pelanggan di Lisbon tersambung kembali pada malam 28 April, tapi banyak rumah masih gelap hingga 29 April. Saya melihat warga panik bukan hanya karena gelap, tapi karena internet mati, menghentikan kerja jarak jauh dan media sosial. Lemari es jadi peti mati makanan, dan lampu lalu lintas yang padam memicu kecelakaan. Bukankah ini lucu sekaligus menyedihkan?

Ketergantungan kita pada listrik, saya akui, adalah inti dari drama ini. Listrik bukan lagi sekadar kemewahan, melainkan kebutuhan pokok seperti air atau udara. Ketika listrik hilang, seluruh hidup kita terganggu—dari pekerjaan hingga hiburan. Saya teringat warga Madrid yang mengeluh di X karena tak bisa mengunggah foto kekacauan. Ini bukan sekadar pemadaman, tapi krisis eksistensial masyarakat modern yang terpaku pada stopkontak. Bandingkan dengan 2003—tanpa smartphone, orang hanya mengeluh di kafe, bukan memicu histeria digital.

Saya menemukan satir paling tajam dalam respons pemerintah. Spanyol mendeklarasikan status darurat di Madrid dan Andalusia, tapi komunikasi mereka setengah hati. REN Portugal memperkirakan pemulihan penuh bisa memakan seminggu, tanpa menjelaskan mengapa. Sementara itu, Prancis, yang pulih dalam hitungan menit menurut RTE, malah membantu Spanyol dengan 2.000 MW listrik. Ini seperti tetangga yang datang dengan kue saat rumah kita terbakar, sementara kita sibuk menyalahkan Rusia atas asapnya. Bukankah ini tragikomedi kelas dunia?

Media sosial adalah panggung utama komedi ini. X penuh dengan video kemacetan dan tuduhan bahwa Putin “mematikan Eropa.” Satu akun menyebut ini “serangan elektromagnetik Rusia,” seolah kita hidup dalam film fiksi ilmiah. Saya tertawa, tapi juga prihatin. Ketika pemerintah bungkam, X menjadi oracle, dan setiap pengguna adalah nabi dengan teori masing-masing. Pada 2024, pemadaman Balkan juga memicu spekulasi serupa, tapi terbukti murni teknis. Mengapa kita tak belajar dari sejarah?

Pola ini mencerminkan kelemahan kita. ENTSO-E telah memperketat koordinasi jaringan sejak 2006, tapi pemadaman tetap terjadi. Saya curiga masalahnya bukan hanya teknologi, tapi mentalitas kita yang gemar mencari musuh. Putin adalah pilihan nyaman, tapi jaringan listrik usang adalah ancaman nyata. Pemerintah seharusnya belajar dari Jepang, yang melatih warganya untuk bencana dengan simulasi rutin. Di Eropa, kita cuma pandai menuding, bukan mempersiapkan.

Saya juga melihat kegagalan sistemik dalam komunikasi. Satu pernyataan sederhana—“Ini masalah teknis, kami sedang memperbaikinya”—bisa meredam spekulasi. Tapi, pemerintah memilih diam, membiarkan kita menari dalam kegelapan, menyalahkan bayangan Kremlin. Saya ingin tertawa atas absurditas ini, tapi juga ingin menangis karena kita tak pernah belajar. Mungkin, lain kali listrik padam, kita bisa menyalahkan alien—setidaknya itu lebih orisinal dan tak memperburuk diplomasi!

 

Daftar Sumber

  1. “Major Power Outage Hits Spain and Portugal, Disrupting Transport and Services.” https://www.reuters.com.
  2. The Guardian. “Spain and Portugal Hit by Widespread Power Cut.” https://www.theguardian.com.
  3. CNN Portugal. “Power Gradually Returns to Parts of Lisbon After Nationwide Blackout.” https://www.cnnportugal.iol.pt.
  4. “Energy Statistics: EU Imports of Natural Gas from Russia, 2021-2024.” https://ec.europa.eu/eurostat.
  5. Red Eléctrica de España. “Official Statement on Power Outage, 28 April 2025.” https://www.ree.es.
  6. REN – Redes Energéticas Nacionais. “Update on National Power Restoration Efforts, 28 April 2025.” https://www.ren.pt.
  7. ENTSO-E. “Technical Report on the 8 January 2021 System Separation.” https://www.entsoe.eu.
  8. BBC News. “Italy Blackout: Power Cut Hits Entire Country, September 2003.” https://www.bbc.com/news.
  9. “Power Restoration in Southwestern France, 28 April 2025.” https://www.rte-france.com.
  10. X Platform. “Various Posts on Power Outage in Europe, 28-29 April 2025.” https://x.com.

 

 

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *