Connect with us

Opini

Ketika Kalkulator Israel Keok oleh Gaza

Published

on

Oleh: Lutfi Awaludin Basori

Laporan terbaru dari The Cradle mengungkapkan kejanggalan data yang dirilis oleh Israel terkait jumlah pejuang Hamas di Gaza. Jika laporan ini adalah sebuah cerita komedi, maka kalkulator yang digunakan Israel jelas menjadi bintang utamanya – dengan tombol-tombol yang mungkin hanya berfungsi untuk mempermainkan angka daripada menghitung realitas. Israel, negara yang kerap membanggakan kecanggihan intelijennya, justru terjebak dalam permainan angka yang semakin menunjukkan kelemahan mereka dalam memahami medan yang mereka klaim kuasai.

Pada Oktober 2023, Israel dengan penuh percaya diri mengumumkan bahwa Hamas memiliki sekitar 25.000 pejuang. Namun, hanya beberapa bulan kemudian, mereka mengklaim telah “mengeliminasi” hingga 20.000 dari mereka. Logika sederhana mengatakan bahwa jumlah pejuang yang tersisa seharusnya tinggal ribuan. Tapi tidak, data terbaru menunjukkan ada antara 20.000 hingga 23.000 pejuang yang masih aktif di Gaza. Jadi, apakah para pejuang Hamas memiliki kemampuan regenerasi ajaib yang lebih cepat daripada komputer super Israel menghitung ulang?

Ironi ini semakin tajam ketika kita melihat bagaimana Israel, dengan seluruh sumber dayanya, terus-menerus terpeleset dalam hitungan mereka sendiri. Angka-angka yang beredar lebih cocok untuk acara sulap di televisi daripada laporan intelijen serius. Klaim Netanyahu tentang “kemenangan total” terdengar seperti janji seorang politisi di panggung kampanye yang berusaha keras menyembunyikan kenyataan pahit di lapangan.

“Mereka belum mengalahkan para pejuang ini sama sekali,” kata Brian Carter dari Critical Threats Project. Pernyataan ini hanya menambah garam pada luka Israel. Bagaimana mungkin sebuah negara yang mengklaim memiliki teknologi mata-mata terbaik di dunia, termasuk kemampuan untuk mendeteksi setiap gerakan di Gaza, ternyata tidak bisa menghitung berapa banyak orang yang mereka hadapi? Apakah mereka menggunakan kalkulator versi lama yang masih memerlukan baterai AAA?

Realitasnya adalah bahwa Israel, meskipun memiliki persenjataan paling canggih, tidak pernah benar-benar memahami jiwa perlawanan rakyat Palestina. Setiap kali mereka mengklaim telah menghancurkan Hamas, Gaza kembali menjadi tempat kelahiran pejuang-pejuang baru. Mungkin yang sebenarnya dihancurkan Israel adalah ilusi mereka sendiri tentang superioritas militer.

Ketika Israel menarik pasukannya dari utara Gaza pada awal tahun lalu, mereka dengan bangga menyatakan bahwa struktur militer Hamas telah sepenuhnya dihancurkan. Tetapi apa yang terjadi? Beberapa bulan kemudian, Hamas tidak hanya tetap berdiri, tetapi juga memperlihatkan tanda-tanda pemulihan yang luar biasa. Seperti burung phoenix yang bangkit dari abu, perlawanan di Gaza terus menunjukkan bahwa mereka tidak akan tunduk pada siapa pun, apalagi pada rezim yang hanya pandai memainkan angka untuk menciptakan narasi palsu.

Dan sekarang, dengan data yang terus berubah-ubah, Israel terjebak dalam skenario yang memalukan. Netanyahu mungkin berharap dunia percaya pada dongengnya tentang kemenangan yang “sudah di depan mata,” tetapi fakta di lapangan justru membuktikan sebaliknya. Setiap klaim “kemenangan” hanya membuka babak baru yang semakin mengungkap ketidakmampuan mereka.

Israel, dengan seluruh teknologinya, tampaknya lebih ahli dalam menciptakan mitos daripada menghadapi kenyataan. Laporan dari The Cradle hanyalah salah satu dari banyak bukti bahwa strategi mereka tidak lebih dari sekadar taktik untuk menutupi kegagalan demi kegagalan. Gaza tetap menjadi simbol perlawanan yang tidak dapat dihancurkan, dan angka-angka palsu Israel hanya akan menjadi bahan tertawaan di buku sejarah.

Jadi, jika kalkulator Israel memang keok, mungkin sudah saatnya mereka berhenti menghitung dan mulai menghadapi realitas. Gaza tidak akan menyerah, dan pejuang Palestina tidak akan pernah tunduk pada kebohongan yang dibungkus dengan angka. Satu-satunya yang benar-benar “dieliminasi” oleh Israel hanyalah kredibilitas mereka sendiri.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *