Connect with us

Opini

Jika PA Menjadi Sekutu Israel, Setidaknya Mereka Bisa Jelas Terlihat

Published

on

Baru-baru ini, Otoritas Palestina (PA) kembali memperlihatkan kegagalannya dalam menjaga integritas perjuangan Palestina. Sejumlah laporan memperlihatkan bahwa pasukan PA terlibat dalam penahanan dan penyiksaan pejuang perlawanan di Jenin, bekerja sama dengan Israel dalam operasi militer bersama. Sebuah ironi yang memalukan, ketika mereka yang seharusnya melawan penjajah justru menjadi bagian dari mesin penindasan itu sendiri.

Laporan pada 24 Januari menunjukkan gambar-gambar memilukan dari para pemuda Palestina yang disiksa oleh pasukan PA. Seakan tak cukup derita yang ditanggung rakyat Palestina di bawah pendudukan Israel, mereka kini harus menghadapi “saudara” mereka sendiri yang seolah berlomba menjadi budak bagi musuh. Sungguh, sebuah pemandangan yang ironis dan penuh kecemasan. Mereka yang dulu dianggap pejuang, kini berubah menjadi pelindung kepentingan asing.

Apakah ini benar-benar sebuah perjuangan kemerdekaan, atau lebih tepatnya sekadar pertarungan kekuasaan internal? PA sepertinya tidak menginginkan kekuatan perlawanan di Tepi Barat. Mereka lebih suka mempertahankan status quo dan posisi mereka di puncak, meskipun itu berarti mereka harus bersedia menjadi kaki tangan Israel. Ya, jika itu yang mereka pilih, setidaknya lebih jelas mana kawan dan mana lawan, bukan?

Apa yang terjadi di Jenin ini seolah mengonfirmasi anggapan bahwa PA bukan lagi representasi perjuangan rakyat Palestina, melainkan representasi dari kegagalan total dalam mempertahankan kedaulatan mereka. Dalam upaya untuk mempertahankan kekuasaan dan kendali wilayah, PA tak segan-segan mengorbankan perjuangan rakyat yang mereka klaim sebagai tujuan utama. Mereka lebih suka bertindak sebagai aparat pengamanan bagi Israel daripada melindungi warga Palestina dari penjajahan.

Jika PA tidak bisa mereformasi diri mereka dan terus berpihak pada Israel dalam operasi-operasi semacam ini, mungkin sudah saatnya mereka membuka kartu mereka secara jujur. Tidak perlu lagi bersembunyi di balik kata-kata indah tentang kemerdekaan dan perjuangan. Jika mereka memang lebih nyaman berkolaborasi dengan Israel, setidaknya mereka bisa dengan jujur mengumumkan diri sebagai sekutu. Biar rakyat Palestina tahu siapa yang benar-benar berjuang dan siapa yang hanya bermain politik.

Sebuah deklarasi seperti itu—meskipun sangat pahit untuk diterima—setidaknya akan mengakhiri kebingungannya rakyat Palestina yang masih berharap pada PA sebagai representasi mereka. Dengan cara itu, mungkin lebih mudah bagi mereka untuk menentukan langkah selanjutnya. Apakah mereka akan terus mengikuti jalur yang dipimpin oleh PA yang bekerja sama dengan Israel, atau mereka akan beralih dan mencari jalan lain?

Namun, kenyataannya adalah PA sangat enggan melakukan hal itu. Mereka lebih memilih berada di zona abu-abu, bermain dua sisi. Di satu sisi, mereka harus mempertahankan kekuasaan, sementara di sisi lain, mereka tetap harus menjaga legitimasi sebagai pemimpin perjuangan Palestina. Ini adalah posisi yang sangat tidak nyaman, tapi PA tampaknya lebih memilih bertahan meski harus mengorbankan banyak hal, termasuk prinsip-prinsip dasar perjuangan kemerdekaan.

Satu hal yang pasti adalah bahwa rakyat Palestina, seperti yang kita lihat, adalah pihak yang paling dirugikan dalam situasi ini. Mereka harus menghadapi kekerasan yang datang dari penjajah Israel, dan kini mereka harus menghadapi ancaman yang datang dari pemerintah yang seharusnya melindungi mereka. Ini adalah situasi yang sangat tragis, di mana rakyat Palestina terjebak dalam pergulatan politik yang memperburuk penderitaan mereka.

Pada akhirnya, jika PA tak segera bertindak untuk mengembalikan tujuan utama mereka—kemerdekaan dan pembebasan Palestina—mereka akan semakin terperangkap dalam lingkaran kekuasaan yang rapuh. Tanpa perubahan, mereka hanya akan memperburuk keadaan dan memperpanjang penderitaan rakyat Palestina yang sudah terlalu lama tertekan. Mungkin inilah saatnya untuk mengungkapkan kebenaran: jika PA tak mampu berubah, lebih baik mereka mendeklarasikan diri sebagai sekutu Israel, agar rakyat Palestina tahu siapa yang benar-benar berjuang dan siapa yang hanya mempermainkan mereka.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *