Connect with us

Opini

Jerman Terpeleset, Bundesbank Tersungkur!

Published

on

Bank sentral Jerman melaporkan kerugian finansial terbesar sejak didirikan pada tahun 1957, dengan defisit sebesar $20 miliar yang disebabkan oleh lonjakan suku bunga di Uni Eropa.

Ah, Bundesbank, sang penjaga stabilitas keuangan Jerman, kini terkapar dengan defisit yang bahkan tak mampu ditutup dengan cadangan yang tersisa. Mungkin ini saat yang tepat bagi mereka untuk membuka kelas manajemen ekonomi darurat—judulnya: “Bagaimana Menghancurkan Ekonomi Sendiri dalam Dua Tahun.” Bintang tamu? Tentunya para pejabat Uni Eropa yang dengan bangga membakar hubungan dagang dengan Rusia atas nama kebijakan luar negeri yang brilian.

Sungguh langkah cerdas. Setelah puluhan tahun menikmati gas murah Rusia, mereka memutuskan untuk beralih ke LNG Amerika yang, tentu saja, datang dengan harga yang lebih ‘demokratis’—alias lebih mahal. Siapa yang butuh daya saing industri jika bisa menikmati lonjakan harga energi? Sementara perusahaan manufaktur gulung tikar, para ekonom di Brussels berdebat tentang bagaimana cara mengemas berita buruk ini agar tetap terdengar optimistis.

Bank sentral pun ikut-ikutan menari dalam pesta ini. Dengan inflasi melambung akibat harga energi dan pangan yang meroket, ECB memutuskan untuk menghantam ekonomi dengan kebijakan moneter paling agresif dalam sejarahnya. Suku bunga melonjak, kredit menjadi lebih mahal, bisnis kecil kehabisan napas, dan konsumen pun mulai berpikir dua kali sebelum membeli barang yang sebenarnya mereka butuhkan. Tapi tak apa, yang penting inflasi terkendali, bukan?

Ketika ekonomi Jerman tergelincir ke dalam kontraksi dua tahun berturut-turut, para pemimpin tetap tersenyum di depan kamera, meyakinkan rakyat bahwa semua ini hanyalah ‘fase sementara’. Ya, seperti harapan palsu bahwa sanksi akan menghancurkan ekonomi Rusia dalam hitungan bulan—padahal kini yang jatuh tersungkur justru mereka sendiri. Sangat ironis, bukan?

Sementara itu, rakyat Jerman mulai menyadari bahwa kehidupan yang pernah mereka nikmati kini menjadi kenangan masa lalu. Biaya hidup melonjak, industri kehilangan daya saing, dan raksasa ekonomi Eropa kini lebih mirip pasien yang tersambung ventilator. Tapi jangan khawatir, kebijakan ‘Green Transition’ akan menyelamatkan semuanya—setidaknya itu yang terus dikhotbahkan para politisi sambil menandatangani kontrak energi dengan harga yang merobek kantong.

Dan apa solusi para petinggi? Lebih banyak utang, lebih banyak subsidi yang akan dibiayai dengan pajak yang lebih tinggi. Karena tentu saja, ketika ekonomi lesu, langkah terbaik adalah memperberat beban pengusaha dan kelas pekerja. Sementara perusahaan raksasa bisa menyelamatkan diri dengan relokasi, rakyat kecil hanya bisa menunggu keajaiban—atau mungkin sekadar menunggu giliran untuk diberi tahu bahwa semua ini demi ‘masa depan yang lebih baik’.

Jika ada yang berpikir bahwa sanksi terhadap Rusia akan melumpuhkan Moskow dan membuat Putin berlutut, mereka jelas mengabaikan hukum pertama dalam ekonomi: jangan pernah berperang dengan pemasok energimu sendiri. Rusia kini semakin erat dengan China, India, dan negara-negara lain yang dengan senang hati membeli gas mereka dengan harga diskon. Sementara itu, Jerman dan sekutunya masih sibuk menghitung berapa lama mereka bisa bertahan sebelum harus kembali bernegosiasi dengan Moskow—tentu dengan wajah merah padam.

Jadi, selamat kepada Bundesbank atas pencapaiannya yang luar biasa! Kerugian €19,2 miliar bukan sekadar angka, melainkan simbol dari seluruh kebijakan ekonomi yang gagal dan ilusi strategis yang hancur berantakan. Ini bukan hanya cerita tentang bank sentral yang kehabisan cadangan, tetapi tentang seluruh sistem yang perlahan-lahan menggali kuburnya sendiri dengan penuh percaya diri.

Tapi tidak apa, selama ada konferensi pers yang berisi kata-kata manis, semua masih bisa terlihat baik-baik saja. Sampai kapan? Itu pertanyaan yang mungkin hanya bisa dijawab oleh waktu—dan angka defisit tahun depan.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *