Connect with us

Opini

Jenderal Herzi: Gertakan Serius atau Stand-Up Comedy Israel?

Published

on

Oleh: Lutfi Awaludin Basori

Pernyataan Jenderal Herzi Halevi, Kepala Staf IDF, yang mengancam Iran dengan mengatakan, “Israel siap menyerang kapan saja dan di mana saja,” sungguh mengundang gelak tawa. Bukan karena kebesaran militernya yang sudah terbukti, melainkan karena ancaman itu seolah hanya pantas didengar di panggung stand-up comedy, bukan di forum militer yang penuh dengan risikonya. Apalagi, jika kita melihat fakta-fakta yang ada di lapangan—yang semakin memperjelas bahwa serangan besar terhadap Iran bukanlah semudah membalikkan telapak tangan.

Minggu ini, The Jerusalem Post dengan dramatis mengutip pernyataan Herzi yang penuh percaya diri, seakan-akan Israel bisa menantang siapapun tanpa beban. Namun, ada satu hal yang tidak diungkapkan dalam pidatonya: fakta lapangan yang berbeda jauh. Salah satunya adalah serangan dari Yaman, yang memaksa Israel untuk menghadapi kenyataan pahit. Meski memiliki sistem pertahanan tercanggih, Israel gagal menghalau serangan rudal yang diluncurkan dari ribuan kilometer jaraknya. Serangan-serangan ini, meskipun sebagian bisa dicegat, tetap menyebabkan kerusakan dan gangguan. Bayangkan, Israel—yang katanya siap menyerang Iran kapan saja—kesulitan menghadapi rudal yang datang dari Yaman. Sepertinya Yaman sudah memenangkan babak pertama dalam pertandingan ini.

Apakah ancaman Herzi terhadap Iran sebanding dengan kenyataan yang ada? Sepertinya Herzi sedang berdiri di atas panggung komedi dan mencoba menarik perhatian audiens dengan gertakan yang lebih cocok untuk acara hiburan, ketimbang ancaman serius terhadap negara besar seperti Iran. Memang, di dunia yang penuh ketidakpastian ini, mungkin Herzi berpikir, “Kenapa tidak sekalian menunjukkan keahlian sebagai komedian, daripada jenderal?”

Bukti lain, seperti yang dilansir oleh Al Mayadeen, menunjukkan bahwa meskipun Israel siap “menyerang kapan saja dan di mana saja”, kesiapan Israel menghadapi ancaman militer dari negara-negara jauh, termasuk Yaman, masih penuh dengan celah. Dalam serangan yang baru-baru ini terjadi, sistem pertahanan Israel tak mampu sepenuhnya menghalau serangan rudal, yang meskipun dicegat, tetap membawa dampak signifikan terhadap kehidupan sehari-hari para pemukim ilegal Israel. Bukankah ini sedikit kontradiktif dengan klaim kesiapan mereka untuk menyerang Iran yang jauh lebih besar?

Jadi, kita bisa merenung sejenak: Jika Israel bisa kewalahan menghadapi Yaman, bagaimana bisa mereka yakin akan menang dengan mudah melawan negara sebesar Iran yang sudah punya pengalaman bertahun-tahun dalam pertahanan? Jawabannya mungkin sederhana: Karena mereka percaya bahwa gertakan mereka akan cukup membuat dunia ketakutan. Namun, jangan berharap dunia akan terperdaya begitu saja. Bahkan negara-negara besar yang mungkin memihak Israel pun mulai melihat bahwa gertakan ini lebih mirip komedi tak lucu daripada ancaman militer yang serius.

Bagaimana pun, saat Herzi berdiri di depan publik dan menyatakan kesiapan militer Israel, mungkin kita bisa mengapresiasi kemampuan oratoriknya. Namun, untuk urusan strategi dan realitas militer, rasanya ini lebih baik dimasukkan ke dalam kategori lelucon daripada ancaman yang harus diseriusi. Jadi, mungkin Jenderal Herzi lebih cocok menggenggam mikrofon daripada senjata. Stand-up comedy, siapa tahu?

Bagaimanapun juga, saat ancaman menjadi bluffing belaka, dunia tak perlu terlalu khawatir. Mereka mungkin hanya harus menunggu aksi berikutnya: serangan habis-habisan yang tidak pernah terjadi.

 

 

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *