Connect with us

Opini

Hollywood Sarang CIA?

Published

on

Hollywood, pabrik mimpi yang menghipnotis dunia, ternyata punya hubungan asmara yang cukup mesra dengan CIA. Tentu bukan cinta biasa, melainkan hubungan yang penuh kepentingan, di mana badan intelijen paling berkuasa di dunia ini menyelipkan narasinya ke dalam layar lebar. Seolah-olah, tanpa mereka, dunia ini sudah lama hancur berkeping-keping.

Kita mungkin pernah berpikir bahwa film hanya sebatas hiburan. Ah, betapa naifnya! Setiap adegan, setiap dialog, dan bahkan setiap tokoh dalam film memiliki agenda. Ketika Angelina Jolie berkunjung ke markas CIA untuk persiapan perannya dalam “Salt”, apakah itu hanya riset untuk akting? Atau ada agenda lain yang lebih dalam, lebih licik, dan lebih terselubung?

Jennifer Garner, bintang serial “Alias”, bukan hanya aktris berbakat, tapi juga duta tak resmi CIA. Ia bahkan membintangi video rekrutmen untuk badan tersebut. Bayangkan, betapa canggihnya operasi ini! CIA tak perlu bersusah payah mencari agen baru, karena Hollywood sudah menyiapkan kampanye iklan yang membuat kerja intelijen tampak keren, gagah, dan penuh petualangan.

Lalu ada Sean Penn, si aktor nyentrik yang entah kenapa bisa mewawancarai El Chapo sebelum sang gembong narkoba itu ditangkap. Kebetulan? Tidak ada yang kebetulan dalam dunia intelijen. Mungkin Penn hanya seorang aktor yang ingin mencari sensasi, atau mungkin dia bagian dari skenario besar yang dirancang jauh sebelum kita menyadarinya.

Ben Affleck juga tak ketinggalan. “Argo”, film yang disutradarai dan dibintangi olehnya, mengisahkan misi penyelamatan diplomat AS di Iran dengan bumbu heroisme khas Hollywood. Seperti biasa, CIA digambarkan sebagai penyelamat dunia, padahal dalam realitasnya, lembaga ini lebih sering menciptakan kekacauan dibandingkan menyelesaikannya. Tapi siapa yang peduli? Film ini bahkan menang Oscar!

Jika ada yang masih ragu bahwa Hollywood adalah tangan kanan CIA, mari kita lihat lebih jauh. Sejak Perang Dingin, ada klaim bahwa Walt Disney sendiri membantu CIA dalam kampanye anti-komunis. Lalu pada 1990-an, CIA mendirikan kantor khusus untuk berhubungan dengan sineas Hollywood. Jika mereka tidak ingin mengontrol narasi, untuk apa mereka repot-repot melakukan ini?

Propaganda ini semakin menggila di era modern. Zero Dark Thirty mencoba melegalkan penyiksaan dengan alasan keamanan nasional. Homeland menyajikan dongeng tentang CIA yang berjuang melawan teroris, seolah-olah badan ini tidak pernah terlibat dalam penciptaan kekacauan di Timur Tengah. Masyarakat dunia dicekoki narasi bahwa CIA adalah pelindung, bukan manipulator.

Tentu saja, ini bukan hal baru. Sejak era “Rambo”, Hollywood sudah menyebarkan mitos bahwa AS selalu menang. Vietnam? Kalah secara militer, tapi menang dalam film. Afghanistan? Kacau di dunia nyata, tapi heroik dalam skenario layar lebar. Seolah-olah, sejarah bisa ditulis ulang dengan kamera dan naskah yang disetujui oleh para pejabat intelijen.

Ini bukan sekadar teori konspirasi murahan. Faktanya, banyak dokumen dan laporan yang menunjukkan bahwa CIA secara aktif mempengaruhi film yang diproduksi Hollywood. Mereka tak perlu membuat propaganda terang-terangan; cukup selipkan sedikit glorifikasi di sana-sini, cuci tangan dari kejahatan perang, dan buat para penonton percaya bahwa segala yang dilakukan AS selalu benar.

Masyarakat global harus membuka mata. Hollywood bukan sekadar industri hiburan; ini adalah alat perang psikologis. Ketika kita menonton film, kita bukan hanya menyaksikan kisah fiksi, melainkan juga doktrin-doktrin yang ingin ditanamkan ke dalam kepala kita. Amerika superpower? Tidak juga. Yang mereka kuasai bukan dunia nyata, tapi dunia persepsi.

Jadi lain kali ketika kita melihat film aksi dengan agen CIA sebagai pahlawan, tanyakan pada diri sendiri: siapa sebenarnya yang menulis cerita ini? Apakah ini film, atau hanya propaganda dengan efek spesial yang lebih canggih? Hollywood memang sarang bintang film, tapi lebih dari itu, mungkin juga sarang intelijen yang bermain di balik layar.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *