Connect with us

Opini

Hamas Tunjukkan Israel Arti Sebenarnya Kemanusiaan

Published

on

Israel, dengan segala klaim moral dan demokrasi, akhirnya harus menyaksikan bagaimana kelompok perlawanan Palestina mengajarkan mereka pelajaran tentang manusiawi dan kesetaraan. Tak hanya soal peluru dan roket, kini Hamas sedang mengajarkan mereka seni berbagi layar lebar. Bayangkan, warga Israel bisa menyaksikan para tahanan mereka yang dibebaskan mengucapkan terima kasih kepada al-Qassam, seolah-olah mereka sedang menonton film drama penuh aksi.

Bagi Israel, yang mengaku sebagai negara demokrasi paling maju di Timur Tengah, tayangan langsung pembebasan tahanan ini adalah hiburan baru. “Tunggu, apakah ini lebih mirip siaran langsung pertandingan bola atau pembebasan manusia?” Begitulah mungkin perasaan banyak warga Israel yang sibuk menonton layar lebar di pusat kota mereka. Tentu, dengan popcorn di tangan dan hati yang terbelah.

Para tahanan Israel yang dihadirkan di tengah momen tersebut—menyebut al-Qassam sebagai pelindung mereka—adalah kenyataan pahit yang tak bisa dihindari. Ternyata, para korban Israel justru merasa lebih aman di bawah perlindungan kelompok yang selama ini mereka anggap sebagai musuh terbesar. Di sinilah, humor kelam hadir: Hamas, sang ‘teroris’, lebih manusiawi daripada yang mengklaim diri sebagai korban.

Dalam ketegangan yang terus memanas, Hamas memberi Israel hadiah berupa kenyataan yang jauh lebih mengerikan daripada ledakan roket. Mereka tidak hanya melepaskan sandera, mereka melepaskan narasi baru: “Lihat, kami lebih baik dari kalian.” Pesan yang disampaikan jelas: meski diserang, kami tetap manusia yang lebih memahami makna melindungi sesama daripada memusnahkan. Israel, mungkin ini saatnya untuk mulai belajar apa itu kemanusiaan.

Namun, pesan ini ternyata sangat kontroversial bagi sebagian kalangan di Israel, yang enggan mengakui bahwa keteguhan mereka dalam ‘mendamaikan’ Palestina dengan bom dan serangan udara hanya menciptakan lebih banyak luka dan kebencian. Ketika Hamas menyiarkan gambar para tahanan yang mengucapkan terima kasih, Israel harus bertanya pada diri sendiri: siapa yang benar-benar menang di medan perang ini? Tentunya, bukan mereka yang mengklaim sebagai pemenang.

Tentu saja, Israel dengan sigap merespons: ‘Kami akan ambil tindakan atas penampilan para sandera yang begitu kurus dan lemah!’ Ah, respons standar yang mengingatkan kita pada seberapa terisolasinya mereka dari kenyataan. Memang, yang penting adalah reaksi. Bukan soal menyembuhkan luka-luka yang telah mereka sebabkan, tetapi tentang bagaimana mereka berusaha untuk menjaga citra internasional. Tindakan mereka seolah-olah untuk menunjukkan kepedulian, tapi intinya hanya sekadar menggambar wajah palsu di depan kamera dunia.

Jika ada satu pelajaran besar yang bisa diambil dari tayangan langsung tersebut, itu adalah bahwa Hamas tidak hanya berperang dengan roket, tetapi juga dengan psikologi dan media. Mereka telah mengubah medan perang menjadi panggung besar untuk menunjukkan keteguhan moral mereka di hadapan dunia. Tentu, dunia internasional yang tak jarang pura-pura tuli dalam konflik ini, tetap akan berdebat tentang siapa yang benar. Namun, Palestina telah mengajarkan Israel cara memutar balikkan narasi dengan cerdik.

Kembali ke layar lebar yang disaksikan publik Israel, ada ironi yang sangat mendalam: ketika warga Israel menonton tayangan ini, mereka tak hanya melihat para tahanan yang bebas. Mereka juga melihat kekalahan moral yang tak tertandingi. Untuk Israel, pelajaran besar dari tayangan ini adalah tentang siapa yang benar-benar berkuasa dalam konflik ini. Seringkali, mereka yang berjuang untuk kebebasan adalah mereka yang paling manusiawi.

Jadi, mungkin sudah saatnya bagi Israel untuk mengubah cara pandangnya. Tidak semua yang dilabeli ‘teroris’ benar-benar teroris. Dan mungkin, Hamas dengan segala cara dan narasinya, justru menunjukkan kepada dunia bahwa perlindungan, keadilan, dan kemanusiaan tak seharusnya hanya menjadi hak mereka yang berada di balik dinding-dinding tebal.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *