Connect with us

Opini

Hamas: Contoh Hak Asasi Manusia yang Terabaikan Dunia

Published

on

Akhir-akhir ini, kita mendengar kabar mengenai para tahanan Palestina yang baru saja dibebaskan setelah bertahun-tahun menderita dalam penjara Israel. Mereka mengungkapkan kisah pilu tentang penyiksaan fisik, kelaparan, dan pengabaian medis yang mereka alami. Namun, apa yang menggelikan adalah kenyataan bahwa dunia internasional tidak tampak terkejut lagi, seolah-olah itu adalah sesuatu yang sudah biasa dalam “penegakan hukum” Israel. Nah, sementara itu, mari kita lihat bagaimana Hamas memperlakukan tahanan mereka: sehat, segar, tanpa luka, dan bahkan dengan senyuman lebar di wajah mereka saat dibebaskan. Jadi, siapa yang seharusnya menjadi contoh dalam perlakuan terhadap tahanan?

Kita mungkin harus mulai mempertimbangkan apakah ada standar ganda yang dimainkan di sini. Tahanan Palestina dibebaskan dalam kondisi mengenaskan: tubuh penuh luka, beberapa bahkan patah tulang rusuk akibat pemukulan brutal dari petugas penjara Israel. Sementara itu, para tahanan Israel yang dibebaskan oleh Hamas pulang dengan sehat bugar, tanpa cedera, bahkan setelah melalui masa penahanan. Tentu saja, jika kita berbicara soal standar hak asasi manusia, sepertinya Hamas sudah menetapkan “standar emas” yang bisa dijadikan acuan. Perlakuan baik terhadap tahanan, tanpa kekerasan atau penyiksaan? Mungkin dunia bisa belajar sesuatu dari mereka.

Mungkin sudah waktunya kita bertanya: mengapa dunia internasional tidak melihat Hamas sebagai contoh dalam perlakuan terhadap tahanan? Jangan-jangan kita selama ini telah salah menilai. Jika dibandingkan dengan “metode canggih” yang digunakan oleh Israel, yang selama bertahun-tahun menerapkan sistem penyiksaan terhadap tahanan Palestina, Hamas seharusnya mendapat penghargaan internasional atas “kehumanisannya” dalam perlakuan terhadap tahanan. Mereka bahkan melepaskan tahanan mereka dalam kondisi sehat, bukan dalam keadaan mengenaskan seperti yang dilakukan Israel. Mungkin, seharusnya ada resolusi PBB yang mengakui Hamas atas pendekatan hak asasi manusia mereka, bukan?

Tak heran jika para pejabat dari Komite Palang Merah Internasional (ICRC) terkejut melihat bagaimana tahanan Palestina dikeluarkan dari penjara Israel dalam kondisi mengenaskan, terbelenggu dengan tangan terikat dan tubuh penuh luka. Dalam hal ini, ICRC seharusnya mengadakan konferensi internasional tentang bagaimana Hamas sudah menerapkan “standar terbaik” dalam menjaga martabat tahanan. Siapa yang lebih layak dijadikan teladan dalam perlakuan terhadap manusia, jika bukan mereka yang mengutamakan keselamatan fisik dan mental para tahanan?

Dan jangan lupakan sistem penyiksaan yang terus berlanjut di penjara-penjara Israel. Di satu sisi, kita melihat bagaimana tahanan Palestina diperlakukan dengan kebrutalan yang tak terbayangkan, sementara di sisi lain, kita melihat tahanan Israel dibebaskan dengan cara yang hampir seperti mereka kembali dari liburan. Ironis bukan? Di mana negara-negara besar dunia yang sering mengklaim sebagai pembela hak asasi manusia? Di mana mereka saat kita menyaksikan para tahanan Palestina yang diperlakukan lebih buruk daripada binatang? Tidak ada satu suara pun yang mengutuk kebrutalan ini dengan cukup keras. Sementara itu, media internasional justru memberi lebih banyak ruang untuk membahas perlakuan baik terhadap tahanan Israel, tanpa menyoroti kesenjangan besar dalam perlakuan kedua belah pihak.

Jadi, di mana letak logika dalam semua ini? Apa yang membuat dunia begitu takut untuk mengkritik Israel dengan tegas? Jika dunia benar-benar peduli dengan hak asasi manusia, maka seharusnya mereka bisa melihat dengan jelas bahwa Hamas telah memberikan contoh perlakuan manusiawi terhadap tahanan. Dunia harus melihat ini sebagai pelajaran berharga tentang bagaimana seharusnya sebuah negara atau kelompok memperlakukan mereka yang berada dalam cengkeraman kekuasaan. Mungkin sudah waktunya bagi kita untuk mempertimbangkan ulang siapa yang benar-benar layak untuk diberi pengakuan internasional, dan siapa yang sebenarnya harus bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia yang terus berlanjut.

Ironis, bukan? Tahanan Palestina yang dibebaskan dengan tubuh penuh luka dan penderitaan, sementara tahanan Israel yang diperlakukan dengan sangat baik saat dibebaskan. Mungkin dunia akan segera sadar bahwa standar hak asasi manusia yang mereka anut seharusnya mulai melihat bagaimana Hamas memperlakukan tahanan, bukan melihat Israel yang terus mengabaikan hukum internasional.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *