Opini
Eropa, Jangan Ikut Campur, Ini Urusan Rusia-Ukraina!

Setelah percakapan telepon antara Donald Trump dan Vladimir Putin, satu hal yang sangat jelas—Eropa seakan-akan sedang memperebutkan tempat duduk di meja perundingan yang sebenarnya tidak disiapkan untuk mereka. Sungguh, Eropa benar-benar berpikir bahwa mereka adalah pihak yang harus terlibat dalam perundingan perdamaian antara Rusia dan Ukraina? Sepertinya mereka lupa bahwa ini bukan masalah domestik mereka.
Coba bayangkan, Eropa yang telah berteriak keras mendukung Ukraina, kini berpikir bahwa mereka bisa menjadi juru damai yang netral dalam perang ini. Serius, Eropa? Apakah mereka benar-benar merasa layak duduk di meja perundingan antara dua negara yang memiliki sejarah dan ketegangan yang jauh lebih dalam dari sekadar sanksi ekonomi yang mereka kirimkan? Ajaib!
Dan yang lebih menggelikan, Eropa mulai berbicara tentang bagaimana mereka harus “berperan” dalam menjaga kestabilan di kawasan. Oke, Eropa, kamu memang dekat dengan Ukraina, tapi apakah itu berarti kamu punya hak untuk mengendalikan hasil akhir perundingan? Atau apakah Eropa hanya ingin memastikan bahwa perdamaian nanti akan tetap sesuai dengan agenda mereka, dengan Ukraina sebagai pion utama di papan catur mereka?
Kenyataannya, Eropa telah lama mengeluarkan klaim muluk-muluk tentang “keamanan global” dan “nilai-nilai demokrasi,” padahal yang mereka cari hanyalah kontrol. Mereka bilang mereka ingin perdamaian, tetapi secara diam-diam mereka menjaga jarak dari kenyataan bahwa mereka telah ikut memicu ketegangan dengan kebijakan-kebijakan mereka yang tanpa pertimbangan. Dan sekarang, setelah bertahun-tahun memompa Ukraina dengan senjata dan janji-janji kosong, mereka datang dan berkata, “Kami harus terlibat dalam pembicaraan.”
Tidak hanya itu, dengan segala kehebohan dan deklarasi, Eropa sepertinya berpikir bahwa mereka adalah pihak yang tidak bisa digantikan dalam proses ini. Lihat saja sikap Trump yang dengan santai mengatakan bahwa Eropa harus diabaikan. Ya, ini bukan tentang siapa yang memiliki posisi geografis yang paling strategis atau siapa yang memiliki lebih banyak senjata, ini tentang siapa yang benar-benar ingin melihat perdamaian tanpa ego berlebihan.
Jadi, apa yang sebenarnya Eropa lakukan? Mereka hanya menambah kerumitan. Mereka tidak hanya mempolarisasi dunia Barat lebih jauh, tapi mereka juga mengabaikan kenyataan bahwa mereka telah gagal dalam memediasi perdamaian yang sebenarnya. Mereka bukan mediator, mereka adalah penjaga gerbang yang malah memperburuk keadaan. Kenapa? Karena mereka lebih tertarik pada keuntungan geopolitik daripada solusi nyata untuk Ukraina.
Jika Eropa benar-benar ingin berkontribusi, mereka bisa berhenti mengobarkan api dan mulai mendengarkan. Dunia membutuhkan mediator yang netral, yang tidak memiliki kepentingan tersembunyi untuk mengubah hasil akhir sesuai keinginan mereka. Seharusnya, perundingan ini dilakukan dengan pihak-pihak yang benar-benar ingin melihat akhir konflik tanpa memaksakan agenda mereka.
Namun, Eropa tak bisa melepaskan diri dari kebiasaannya yang suka ikut campur. Mereka lebih suka merumuskan skenario dan memaksakan kebijakan yang lebih banyak merugikan daripada menguntungkan. Dalam hal ini, mereka memposisikan diri sebagai pihak yang memiliki kunci untuk membuka pintu perdamaian, padahal mereka lebih sering mengunci pintu itu dari dalam. Ini bukan soal siapa yang lebih dekat dengan Ukraina, tapi siapa yang lebih mampu mendengarkan dengan bijak.
Mari kita jujur, apa yang Eropa harapkan dengan ikut campur dalam proses ini? Mereka berharap dapat menentukan masa depan Ukraina dan mengontrol dampak geopolitik tanpa mempedulikan suara-suara yang sebenarnya jauh lebih relevan, seperti Rusia. Dan jika mereka benar-benar ingin berbicara tentang perdamaian yang sejati, mungkin mereka harus mulai dengan menghentikan kekhawatiran mereka tentang siapa yang duduk di meja, dan lebih fokus pada siapa yang benar-benar ingin berperan dalam menyelesaikan masalah ini.
Jadi, mari kita pertanyakan sekali lagi—apakah Eropa benar-benar perlu hadir dalam perundingan ini? Jawabannya tidak sederhana. Tetapi satu hal yang jelas: Keberadaan mereka dalam proses ini hanya akan memperburuk keadaan. Perang ini adalah urusan Ukraina dan Rusia, dan jika Eropa ingin membantu, mereka cukup menjaga jarak dan tidak mengaburkan fokus.