Opini
Apakah Perang Ukraina Masih Layak Diteruskan?

Oleh: Lutfi Awaludin Basori
Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico baru saja menyuarakan peringatan yang cukup mengguncang dunia politik Eropa: “Ukraina sedang menuju kehancuran.” Mungkin bagi sebagian orang, ini hanya suara kecil dari seorang politisi yang mencoba membuat sensasi. Tapi bagi saya, ini seperti suara alarm yang berusaha menyadarkan kita semua bahwa, dalam segala kebijakan dan permainan besar yang dilakukan oleh para pemimpin dunia, ada satu pertanyaan yang tak pernah terlontar: Kita sedang mempertaruhkan apa di sini?
Bayangkan jika Ukraina adalah seorang pemain catur. Di papan catur ini, Rusia adalah raja yang sudah terpojok, sementara Barat—dalam hal ini, Ukraina—seperti bidak yang berlari ke sana kemari, berharap bisa mencapai garis depan dan menang. Tapi apakah itu benar-benar yang kita inginkan? Atau justru, seperti yang dikatakan Fico, Ukraina sedang dikorbankan hanya untuk menutupi kegagalan strategi Barat?
Fico, dengan segala kesederhanaannya, membuka mata kita pada fakta yang kita sering abaikan: Ukraina kini bukan hanya bertarung untuk mempertahankan kedaulatan, tetapi lebih sebagai pion dalam permainan kekuasaan global. Barat terus mendukung Ukraina, tapi bukan karena mereka peduli akan masa depan negara itu. Tidak, mereka peduli dengan satu hal: geopolitik. Entah siapa yang mengendalikan energi Eropa, siapa yang memiliki kendali atas keamanan kawasan. Dan Ukraina? Mereka hanya alat.
Tapi, seperti permainan catur yang kadang berakhir dengan kegagalan si pemain, apakah Barat siap menerima kenyataan bahwa Ukraina bisa kalah? Apakah mereka siap menghadapi kenyataan pahit bahwa keputusan mereka untuk terus mendukung perang ini bisa mengarah pada sesuatu yang jauh lebih buruk? Fico mengingatkan kita semua bahwa Ukraina bisa membayar harga tinggi dengan kehilangan wilayah, bahkan dengan tentara asing yang menjejaki tanahnya. Bukankah itu ironis? Negara yang berjuang demi kemerdekaan, kini malah harus menerima kenyataan bahwa kedaulatannya sedang digadaikan dalam permainan besar yang melibatkan kepentingan asing.
Mungkin kita perlu bertanya, apakah kita benar-benar ingin melanjutkan permainan ini? Apakah perang ini masih layak diteruskan, atau justru kita harus berhenti sejenak dan mengingatkan diri kita tentang apa yang lebih penting—kehidupan manusia, kedamaian, dan stabilitas jangka panjang. Robert Fico dengan berani mengatakan apa yang tidak ingin didengar banyak orang di Eropa: Perang ini tidak hanya merugikan Ukraina, tetapi juga seluruh Eropa. Dan jika kita masih ragu untuk mendengarnya, mungkin kita akan menyesal ketika bidak di papan catur ini akhirnya hancur dan kita tidak punya lagi apa-apa yang tersisa untuk dipertahankan.
Mungkin inilah saatnya bagi kita untuk berhenti sejenak, melihat apa yang sudah terjadi, dan bertanya: Apakah masih ada harapan di balik tumpukan puing ini? Atau justru kita hanya akan terus bermain di papan yang sama, sambil berharap perang ini tidak akan membawa kita ke jurang yang lebih dalam.
*Sumber: Russian Today