Connect with us

Feature

Ketika Sniper Israel Tumbang di Jabalia

Published

on

Oleh: Lutfi Awaludin Basori

Di tengah konflik yang terus berkecamuk di Jalur Gaza, Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, melaporkan operasi luar biasa yang berhasil mereka lakukan di Kamp Pengungsi Jabalia, Gaza Utara. Operasi ini tidak hanya mencerminkan kecerdikan dan keberanian luar biasa, tetapi juga menggambarkan bagaimana sebuah perlawanan dapat berlangsung di bawah tekanan masif dari militer Israel yang dilengkapi dengan teknologi mutakhir.

Menurut keterangan resmi Brigade Al-Qassam, seorang pejuang mereka berhasil melumpuhkan seorang sniper Israel dan asistennya dalam sebuah operasi yang sangat berisiko. Penembak jitu Israel, yang biasanya ditempatkan di lokasi strategis dengan perlindungan ketat, dikenal karena keakuratan dan ketepatan dalam menyasar target. Namun, pejuang Al-Qassam berhasil mendekati posisi mereka di Jabalia dan mengeliminasi keduanya dari jarak dekat. Ini adalah tindakan yang tidak hanya sulit dilakukan, tetapi juga membutuhkan nyali dan ketenangan yang luar biasa.

Satu jam setelah operasi pertama, pejuang yang sama melakukan tindakan yang bahkan lebih mencengangkan. Dengan mengenakan seragam militer Israel, ia menyusup ke dalam unit berisi enam tentara Israel. Penyamaran ini sangat berisiko, karena sedikit saja kesalahan dapat membuatnya teridentifikasi dan segera dilumpuhkan. Namun, ia berhasil menyusup tanpa terdeteksi hingga akhirnya meledakkan sabuk peledaknya di tengah unit tersebut. Ledakan itu dilaporkan menyebabkan korban tewas dan luka di pihak tentara Israel. Operasi ini tidak hanya memperlihatkan kecerdikan taktis, tetapi juga menyoroti pengorbanan besar yang dilakukan oleh pejuang tersebut demi perlawanan terhadap penjajahan.

Kamp Pengungsi Jabalia, tempat berlangsungnya operasi ini, adalah salah satu kamp pengungsi terbesar di Jalur Gaza. Dibangun pada tahun 1948 setelah Nakba, kamp ini menampung puluhan ribu pengungsi Palestina yang terusir dari tanah mereka akibat pendudukan Israel. Kepadatan penduduk di Jabalia sangat tinggi, dengan infrastruktur yang minim dan kondisi kehidupan yang sulit. Jabalia sering menjadi salah satu lokasi paling terdampak dalam setiap eskalasi konflik, menjadikannya simbol penderitaan sekaligus perlawanan rakyat Palestina.

Operasi ini juga menjadi bukti nyata bahwa Brigade Al-Qassam bukanlah lawan yang mudah dihadapi. Di tempat lain, mungkin tindakan semacam ini hampir mustahil terjadi, mengingat keunggulan teknologi dan keahlian militer Israel. Namun di Gaza, tanah perjuangan yang tak pernah mengenal lelah, kecanggihan militer Israel seolah lumpuh di hadapan semangat perlawanan yang membara. Dalam kondisi terjepit dan dengan sumber daya yang terbatas, pejuang Palestina terus menunjukkan bahwa keberanian dan pengorbanan mampu mengimbangi bahkan kekuatan militer yang paling modern sekalipun.

Sumber dari akun Twitter @SuppressedNws menambahkan detail tentang peristiwa ini, menggambarkan bahwa tindakan tersebut adalah bagian dari operasi besar yang dirancang untuk melemahkan dominasi Israel di wilayah tersebut. Operasi ini juga dianggap sebagai salah satu bentuk perlawanan yang menunjukkan keberanian luar biasa meskipun berada dalam situasi yang hampir tidak seimbang.

Operasi seperti ini tidak hanya menciptakan kerugian taktis bagi Israel, tetapi juga mengirimkan pesan yang jelas bahwa rakyat Gaza tidak akan tunduk di bawah pendudukan. Mereka telah membuktikan bahwa teknologi tercanggih pun tidak dapat melumpuhkan semangat perjuangan yang dibangun di atas keyakinan, pengorbanan, dan cinta terhadap tanah air.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *