Analisis
Tanpa Hizbullah, Lebanon Akan Hancur Total: Ini Alasannya

Lebanon, dengan sejarah panjangnya yang penuh ketegangan sektarian dan geopolitik, telah lama menjadi medan pertempuran antara kekuatan eksternal dan internal. Salah satu elemen yang berperan signifikan dalam menjaga stabilitas negara ini adalah Hizbullah. Meskipun sering dikaitkan dengan ideologi Syiah, peran Hizbullah di Lebanon jauh lebih kompleks dan lebih penting daripada sekadar aspek keagamaan atau ideologi. Keberadaannya lebih dari sekadar milisi bersenjata; Hizbullah adalah penjaga kedaulatan, penyeimbang politik, dan penyedia stabilitas sosial di tengah kerumitan Lebanon yang terpecah-pecah.
Untuk memahami betapa pentingnya Hizbullah bagi Lebanon, kita perlu melihat negara ini sebagai sebuah rumah yang terancam roboh oleh badai dari luar dan dalam. Dalam konteks ini, Hizbullah berfungsi sebagai fondasi yang menahan rumah tersebut dari ancaman yang datang, baik dari luar dalam bentuk agresi militer Israel maupun dari dalam berupa ketegangan sektarian yang seringkali membahayakan kedamaian. Tanpa Hizbullah, negara ini akan kehilangan garda terdepan yang selama ini mencegah rumah tersebut dari hancur akibat badai yang tak terhindarkan.
Lebanon merupakan negara yang sangat rentan terhadap ketegangan sektarian. Negara ini memiliki berbagai kelompok agama dan etnis, dengan sistem politik yang sangat bergantung pada keseimbangan kekuatan antara kelompok-kelompok tersebut. Hizbullah, meskipun berakar pada komunitas Syiah, tidak hanya mewakili kepentingan satu kelompok saja, melainkan berfungsi sebagai penjaga keseimbangan politik di Lebanon. Keberadaan mereka mencegah salah satu kelompok, khususnya kelompok Sunni atau Kristen, untuk menguasai negara ini sepenuhnya. Mereka berperan sebagai stabilisator dalam sistem yang bisa sangat mudah terpecah jika salah satu pihak merasa dirugikan. Tanpa Hizbullah, ketegangan sektarian yang selama ini terjaga bisa memuncak menjadi konflik terbuka yang mengancam persatuan negara.
Namun, peran Hizbullah di Lebanon tidak hanya terbatas pada aspek politik domestik. Dalam konteks ancaman eksternal, terutama dari Israel, Hizbullah adalah salah satu kekuatan militer yang paling terorganisir dan efektif di wilayah ini. Sejak Perang Lebanon 2006, Hizbullah telah membuktikan diri sebagai kekuatan yang sangat sulit untuk dikalahkan oleh Israel. Bahkan pada 2024, ketika Israel kembali melancarkan serangan darat ke Lebanon, Hizbullah berhasil mempertahankan posisi mereka di garis depan, menggagalkan upaya Israel untuk menduduki kota-kota penting di wilayah selatan Lebanon. Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Operasi Perlawanan Islam, disebutkan bahwa meskipun agresi Israel berlanjut, pasukan Hizbullah tetap mampu meluncurkan roket dan drone ke wilayah yang diduduki Israel, mencegah terbentuknya zona penyangga yang diinginkan oleh Israel, dan mengalahkan beberapa unit elit militer Israel. Pencapaian ini menggambarkan bahwa Hizbullah bukan hanya menjadi kekuatan pertahanan Lebanon, tetapi juga menahan agresi dari negara yang lebih kuat.
Bayangkan jika Hizbullah tidak ada. Lebanon akan sangat rentan terhadap invasi militer Israel yang akan menghancurkan negara ini tanpa perlawanan berarti. Bahkan jika negara ini memiliki Angkatan Bersenjata Lebanon (LAF), yang secara teori seharusnya menjadi pelindung kedaulatan Lebanon, LAF selama ini terbatas oleh kekurangan peralatan dan pelatihan. Ketika dibandingkan dengan kekuatan militer Israel yang jauh lebih besar dan lebih terorganisir, kemampuan LAF untuk melawan Israel tidak sebanding. Hizbullah, dengan kemampuan mereka yang sangat terstruktur dan terlatih, menjadi garda terdepan yang tidak hanya mempertahankan Lebanon tetapi juga menahan Israel agar tidak dengan mudah menginvasi negara tersebut. Tanpa Hizbullah, Lebanon akan menjadi sasaran empuk bagi Israel yang dapat dengan bebas melancarkan serangan tanpa adanya kekuatan militer yang cukup untuk menahan mereka.
Lebih jauh lagi, Hizbullah memiliki peran penting dalam menjaga ketertiban sosial di Lebanon, terutama di kalangan masyarakat yang lebih miskin dan terpinggirkan. Hizbullah tidak hanya berfungsi sebagai milisi bersenjata, tetapi juga menyediakan layanan sosial yang sangat dibutuhkan, seperti pendidikan, kesehatan, dan bantuan kemanusiaan. Banyak daerah-daerah yang terisolasi di Lebanon, yang secara historis terabaikan oleh pemerintah, mendapatkan bantuan melalui program-program sosial Hizbullah. Ini membantu mengurangi ketidaksetaraan sosial yang sangat besar di Lebanon, yang jika tidak diatasi, bisa memperburuk ketegangan sektarian dan sosial. Jika Hizbullah dilucuti kekuatannya, maka banyak komunitas yang selama ini bergantung pada mereka akan kehilangan akses ke layanan dasar yang mereka butuhkan, meningkatkan potensi ketidakpuasan dan ketegangan di dalam negeri.
Selain itu, Hizbullah juga bertindak sebagai penyeimbang dalam hubungan Lebanon dengan negara-negara besar seperti Amerika Serikat. Tanpa Hizbullah, Lebanon bisa lebih rentan terhadap pengaruh politik asing yang berusaha mendikte kebijakan dalam negeri Lebanon. Hizbullah telah menunjukkan kemampuannya untuk bertahan di tengah tekanan internasional dan menahan upaya negara-negara besar untuk mengarahkan kebijakan Lebanon menuju kepentingan mereka. Tanpa kehadiran Hizbullah, Lebanon mungkin akan lebih mudah terperangkap dalam ketergantungan pada kekuatan asing, khususnya Amerika Serikat, yang sudah lama berusaha mempengaruhi kebijakan politik Lebanon melalui bantuan militer dan ekonomi.
Mengabaikan keberadaan Hizbullah di Lebanon sama saja dengan membiarkan negara ini terjerumus dalam ketidakpastian dan ketidakstabilan yang lebih besar. Mereka bukan hanya milisi bersenjata, tetapi sebuah institusi yang memiliki peran multifaset dalam menjaga kedaulatan, stabilitas sosial, dan keseimbangan politik Lebanon. Keberadaan Hizbullah adalah salah satu alasan mengapa Lebanon mampu bertahan di tengah ancaman eksternal dan internal yang terus menerus. Tanpa mereka, Lebanon akan kehilangan elemen yang paling penting untuk kelangsungan hidup negara ini: ketahanan. Sejarah telah membuktikan bahwa di tengah badai ketegangan sektarian dan ancaman dari luar, Hizbullah adalah salah satu benteng terakhir yang menjaga Lebanon tetap utuh. Tanpa Hizbullah, negara ini akan lebih mudah jatuh ke dalam kehancuran, baik akibat intervensi asing maupun ketegangan internal yang tak terkendali.