Connect with us

Analisis

Suriah Pasca-Assad: Antara Tantangan dan Ketidakpastian

Published

on

Oleh: Lutfi Awaludin Basori

Setelah jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad, Suriah memasuki babak baru yang penuh ketidakpastian. Ahmad al-Shaara, yang kini memimpin pemerintahan baru, menghadapi tantangan berat dalam upayanya untuk menstabilkan negara yang hancur akibat perang saudara bertahun-tahun. Sebagai sosok yang berasal dari kelompok Hay’at Tahrir al-Sham (HTS), sebuah kelompok yang sebelumnya dianggap sebagai bagian dari kekuatan militan, al-Shaara membawa serta beban sejarah yang tidak ringan.

Banyak yang meragukan kemampuan al-Shaara dan pemerintahannya untuk mengelola Suriah pasca-Assad. Terlebih lagi, mereka yang skeptis terhadap pemerintahan baru ini melihat bahwa latar belakang HTS yang penuh dengan kekerasan dan perjuangan melawan rezim Assad menciptakan rasa tidak aman bagi banyak kalangan, terutama bagi mereka yang dulu mendukung Assad. Namun, meskipun pemerintahan baru ini masih dipenuhi dengan ketegangan internal dan eksternal, ada beberapa langkah yang harus diambil untuk menjaga kelangsungan hidup negara ini.

Pemerintahan al-Shaara dihadapkan pada serangkaian tantangan besar, salah satunya adalah kekerasan yang terus terjadi meskipun rezim Assad sudah digulingkan. Seperti yang dilaporkan dalam sebuah laporan dari Al Mayadeen, meskipun pemerintah baru berupaya meredam kekerasan, kelompok-kelompok yang belum sepenuhnya berada di bawah kendali pemerintah masih terus beroperasi, melakukan kekerasan di beberapa wilayah. Hal ini menunjukkan bahwa stabilitas di Suriah masih jauh dari kata tercapai, bahkan setelah terjadinya perubahan besar dalam struktur politik negara.

Namun, meskipun al-Shaara datang dari kelompok yang kontroversial, langkah-langkah yang dia ambil untuk mencoba mempersatukan berbagai faksi yang ada di Suriah patut diwaspadai. Dalam sebuah pertemuan dengan para pemimpin militer, al-Shaara berhasil mencapai kesepakatan untuk menggabungkan semua kelompok militer yang sebelumnya terlibat dalam pemberontakan ke dalam satu kesatuan di bawah kendali Kementerian Pertahanan. Langkah ini memang menunjukkan niat pemerintah untuk memulihkan kekuasaan pusat dan menghindari fragmentasi lebih lanjut yang bisa mengarah pada konflik berkepanjangan.

Namun, meskipun langkah-langkah tersebut penting, pertanyaan besar yang masih menggelayuti adalah apakah al-Shaara mampu meyakinkan dunia internasional bahwa Suriah pasca-Assad dapat stabil dan aman bagi semua warganya. Dengan latar belakangnya yang terkait dengan kelompok yang disebut-sebut sebagai kelompok teroris, al-Shaara harus bekerja keras untuk membangun kepercayaan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Langkah-langkah tegas untuk mengendalikan faksi-faksi bersenjata dan memastikan tidak ada kelompok yang berada di luar kontrol negara adalah hal yang sangat penting, jika ia ingin mendapatkan legitimasi yang lebih luas.

Namun, meskipun demikian, sulit untuk sepenuhnya yakin bahwa pemerintahan baru ini akan membawa perubahan positif bagi seluruh rakyat Suriah. Mengingat latar belakangnya yang penuh kontroversi dan tantangan besar yang dihadapinya, masa depan Suriah di bawah pemerintahan al-Shaara masih sangat tidak pasti. Sebagai orang yang mengamati situasi ini, kita tentu tidak bisa mengabaikan kenyataan bahwa keberhasilan pemerintahan ini akan sangat bergantung pada seberapa baik mereka bisa mengelola ketegangan sektarian, mengatasi masalah internal, dan membangun perdamaian yang inklusif.

Tentu saja, saat ini masih terlalu dini untuk menilai apakah pemerintahan al-Shaara akan berhasil mengatasi tantangan besar yang dihadapinya, namun satu hal yang jelas: Suriah membutuhkan lebih dari sekadar perubahan rezim. Negara ini membutuhkan proses rekonsiliasi yang nyata, yang melibatkan semua kelompok, tanpa terkecuali. Sebagai pengamat yang realistis, kita hanya bisa berharap bahwa Suriah dapat menemukan jalannya menuju perdamaian yang tahan lama, meskipun perjalanan itu pasti akan panjang dan penuh rintangan.

 

*Sumber: Al Mayadeen

 

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *