Connect with us

Analisis

Kerjasama Tersembunyi: Israel dan Kelompok Teroris di Suriah

Published

on

Oleh: Lutfi Awaludin Basori

Pasukan Suriah di bawah kendali Presiden Bashar al-Assad telah mengerahkan pasukan untuk menghalau kelompok teroris yang muncul lagi dan menyerang wilayah Suriah, seperti yang dilaporkan oleh CNN Indonesia pada 2 Desember 2024. Serangan kelompok teroris ini tidak hanya mengancam stabilitas Suriah, tetapi juga melibatkan berbagai kekuatan internasional dengan kepentingan yang berbeda-beda. Di balik konflik ini, terungkap hubungan pragmatis yang berkembang antara Israel dan beberapa kelompok teroris yang beroperasi di Suriah.

Selama ini, Israel dipandang sebagai musuh oleh sebagian besar kelompok teroris, namun bukti yang ada menunjukkan adanya dukungan tersembunyi yang diberikan oleh Israel kepada beberapa kelompok ini dalam perjuangannya melawan Assad. Hubungan ini, meskipun tidak pernah diungkapkan secara resmi oleh Israel, sangat terkait dengan kepentingan strategis Israel untuk melemahkan Assad, yang merupakan sekutu kuat Iran dan Hezbollah.

Salah satu bukti yang paling jelas mengenai dukungan Israel kepada kelompok teroris ini adalah laporan dari Haaretz yang menyebutkan bahwa Israel memberikan bantuan medis dan logistik kepada kelompok teroris di wilayah perbatasan Suriah-Israel. Israel telah memberikan perawatan medis kepada teroris yang terluka dalam pertempuran melawan pasukan Assad. Meskipun ini tidak diakui secara resmi oleh pemerintah Israel, fakta ini memperlihatkan bagaimana Israel terlibat dalam mendukung pihak-pihak yang melawan Assad, yang dianggap sebagai ancaman karena kedekatannya dengan Iran dan kelompok Hezbollah.

Selain itu, pengakuan dari Mordechai Kedar, seorang mantan pejabat intelijen militer Israel, mengungkapkan lebih lanjut keterlibatan Israel. Kedar menyatakan bahwa Israel mendukung kelompok teroris karena mereka bertempur melawan Assad, Iran, dan Hezbollah. Menurutnya, pemimpin kelompok teroris Suriah bahkan telah menyampaikan niat mereka untuk membuka kedutaan Israel di Damaskus dan Beirut setelah mereka berhasil menguasai wilayah Suriah dan Lebanon. Pernyataan ini menunjukkan bahwa beberapa kelompok teroris tidak melihat Israel sebagai musuh, melainkan sebagai sekutu potensial dalam perjuangan mereka.

Dukungan Israel tidak hanya terbatas pada bantuan medis, tetapi juga logistik dan senjata. Pemimpin kelompok teroris diketahui telah meminta peralatan dari Israel, menunjukkan bahwa hubungan ini lebih dari sekedar bantuan kemanusiaan. Bahkan Israel diduga telah memberikan peralatan dan senjata kepada kelompok-kelompok tersebut untuk memperkuat perjuangan mereka melawan Assad.

Meskipun Israel secara publik mengklaim bahwa mereka tidak terlibat langsung dalam konflik Suriah, mereka memiliki kepentingan yang jelas untuk melemahkan Assad. Presiden Assad yang didukung oleh Iran dan Hezbollah dianggap sebagai ancaman bagi keamanan Israel. Oleh karena itu, meskipun tidak ada pengakuan formal, Israel melihat keuntungan dalam melemahnya posisi Assad dan mengurangi pengaruh Iran serta Hezbollah di Suriah dan Lebanon. Dalam konteks ini, dukungan pragmatis terhadap kelompok teroris menjadi langkah yang masuk akal bagi Israel.

Bukti-bukti yang ada semakin memperkuat pandangan bahwa Israel memberikan dukungan tidak langsung kepada kelompok teroris di Suriah. Terlepas dari apakah ada deklarasi terbuka atau tidak, kenyataan bahwa Israel memberikan bantuan medis, logistik, dan material kepada kelompok teroris menunjukkan bahwa hubungan pragmatis ini adalah kenyataan yang sulit dibantah. Dengan semakin meningkatnya serangan kelompok teroris di Suriah, seperti yang tercatat dalam laporan CNN Indonesia, Israel tampaknya tetap terlibat dalam konflik ini dengan cara yang lebih terselubung, mendukung kelompok yang berjuang melawan Assad dan sekutunya.

 

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *